时间:2025-06-06 01:24:11 来源:网络整理 编辑:百科
Jakarta, CNN Indonesia-- Maraknya warga yang menggunakan Bendung Pleret Banjir Kanal Barat (BKB) di quickq安卓版
Maraknya warga yang menggunakan Bendung Pleret Banjir Kanal Barat (BKB) di Semarang, Jawa Tengah, untuk wahana surfingatau selancar, membuat pihak berwenang mengambil sikap.
Hal itu terkait potensi bahaya yang bisa menimpa warga. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjaga keamanan di Bendung Pleret BKB.
Menurut dia, penting bagi warga untuk mengetahui peringatan dini apabila sewaktu-waktu terjadi air bah. Wanita yang biasa dipanggil Mbak Ita ini memerintahkan jajarannya memastikan sistem peringatan dini berjalan dengan baik untuk mencegah bahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga minta DPU untuk melihat dan mengecek EWS (Early Warning System) yang terpasang. Nanti akan ada semacam sinyal warning kalau terjadi kiriman air lebih besar, agar anak-anak bisa waspada juga," imbuhnya.
Meski begitu dia maklum dengan banyaknya warga yang memanfaatkan surutnya air di Bendung Pleret sebagai wahana hiburan. Tapi, dia memperingatkan warga untuk tetap berhati-hati.
Pemkot Semarang berencana memasang rambu dan nomor darurat yang bisa dihubungi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di wilayah tersebut.
"Karena namanya anak-anak kan suka bermain, untuk itu saya minta berhati-hati dan kemudian bisa memperhatikan kondisi sungai saat bermain," tuturnya.
Belakangan, Bendung Pleret viral di media sosial setelah banyak warga yang didominasi remaja beramai-ramai menjadikannya wahana selancar. Setelah viral, banyak warga dari kota lain yang datang karena penasaran untuk menjajal.
Ada yang ikut meluncur di bendungan yang airnya sedang surut itu, tapi tak sedikit yang memilih menonton dan merekam keseruan kegiatan berselancar di lokasi tersebut.
Petugas Bendung Pleret, Bayu, menerangkan potensi bahaya bermain di lokasi tersebut, terlebih saat daerah Kabupaten Semarang sedang hujan, di mana air bah bisa saja datang.
Di area itu, kata Bayu, sebenarnya ada zona umum yang bisa digunakan untuk warga berkegiatan. Namun, bendungan dan pintu air termasuk zona khusus, yang memasang tanda larangan untuk warga bermain di sana.
"Kita sudah kunci semua akses ke sana, kita gembok. Tapi ada yang lewat dari zona umum itu, lewat bawah. Ada yang mlipir-mlipir. Sejak viral yang datang banyak sekali, susah untuk ngasih tahunya," ungkap Bayu di Bendung Pleret, Senin (15/7).
"Bahaya jika ada air bah datang dari atas. Memang biasanya ada pertanda air berubah jadi warna coklat, tapi kan tidak semua menyadarinya," tambahnya.
Menurut Bayu, pada Minggu (14/7) ada remaja nyaris tenggelam karena tidak tahu di sekitar pintu air memiliki kedalaman 2 meter. Beruntung remaja itu bisa segera meriah tangga untuk menyelamatkan diri.
Dia meminta media sosial hingga media massa ikut membantu memberikan edukasi supaya warga memahami bahaya bermain di bendungan. Dia khawatir viralnya 'surfing' di Bendung Pleret malah membuat banyak orang mengira itu adalah lokasi wisata baru.
"Kesannya jadi tempat wisata, padahal bukan. Sejauh ini yang saya baca belum ada media sosial yang menjelaskan soal bahayanya bermain di mercu. Tapi di kolom komentar sudah ada yang berusaha menjelaskan bahayanya," terangnya.
Lokasi Capres Lakukan Pencoblosan Pemilu 2024, TKN: Prabowo di TPS Hambalang2025-06-06 01:09
FOTO: Koleksi Klasik Berakar Budaya Romawi dan Kisah Cinta Fendi2025-06-06 00:43
Polisi Ungkap Identitas Korban Pembunuhan Berantai di Cianjur2025-06-06 00:39
Meski 'Berbeda', Aku Bersyukur Lahir di Tahun Kabisat2025-06-06 00:27
Langsing Tanpa Diet, Prilly Latuconsina Kurangi Gula dan Gorengan2025-06-06 00:23
FOTO: Pesta Kerajinan Tangan di Inacraft 20242025-06-06 00:04
5 Penyakit Paling Langka di Dunia, Ada yang Berubah Jadi 'Batu'2025-06-05 23:52
Diungkap Densus 88 Anti Teror, Ustaz Farid Okbah Akan di...2025-06-05 23:36
5 Makanan Tradisional yang Terbuat dari Singkong, Mana Favoritmu?2025-06-05 23:05
Diungkap Densus 88 Anti Teror, Ustaz Farid Okbah Akan di...2025-06-05 22:53
Relawan Cakra Satya 08 Minta Prabowo2025-06-06 01:19
Dikritik 'Kepedean' Oleh NasDem dan PKS, Jubir Demokrat: Itu Kan Hanya Satu Atau Dua Kader Saja2025-06-06 01:11
Bamus DPRD DKI Jakarta Kebut Pembahasan 3 Raperda dalam Satu Bulan2025-06-06 01:01
Polisi Ungkap Identitas Korban Pembunuhan Berantai di Cianjur2025-06-06 00:55
Jakarta Fair 2024 Dibuka Mulai 12 Juni, Berapa Harga Tiketnya?2025-06-06 00:19
Meski 'Berbeda', Aku Bersyukur Lahir di Tahun Kabisat2025-06-05 23:49
3 Keutamaan Puasa Nisfu Syaban, Dapat Syafaat dari Rasulullah SAW2025-06-05 23:38
Perlindungan Fisik Dicabut LPSK, Kuasa Hukum Serahkan Keselamatan Bharada E ke Polri2025-06-05 23:26
Sambut Revolusi Industri 4.0, Wisudawan USNI Ditantang Berinovasi2025-06-05 23:07
Beri Kejelasan Nasib Bharada E, Kompolnas Apresiasi Polri2025-06-05 22:38