您的当前位置:首页 > 综合 > Industri Global Akan Pusing, China Mau Terapkan Sistem Pelacakan Magnet Tanah Jarang 正文
时间:2025-06-05 20:49:34 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - China dikabarkan mulai menerapkan sistem pelacakan baru untuk sektor magnet quickq app下载
China dikabarkan mulai menerapkan sistem pelacakan baru untuk sektor magnet tanah jarang usai melakukan pembatasan ekspor terhadap komoditas terkait hingga mengguncang rantai pasok dan industri global.
Dilansir dari Reuters, Kamis (5/6), sistem pelacakan ini berlaku mulai pekan lalu dan mengharuskan produsen untuk menyerahkan informasi tambahan secara daring, termasuk volume perdagangan dan nama pelanggan.
Baca Juga: China Center di Poltekpar Bali Diyakini Perkuat SDM Pariwisata RI
Sistem ini diterapkan menyusul kebijakan ekspor terbaru yang mewajibkan izin khusus untuk tujuh unsur tanah jarang menengah hingga berat serta beberapa jenis magnet dari China. Hal tersebut telah menyebabkan gangguan signifikan pada rantai pasok, khususnya dalam sektor otomotif dan semikonduktor, dengan beberapa produsen mobil global terpaksa menghentikan lini produksi akibat habisnya cadangan material.
China sebelumnya telah mengumumkan rencana pelacakan produk tanah jarang secara menyeluruh pada Juni 2024. Namun tidak ada pembaruan hingga sistem ini tiba-tiba diberlakukan minggu lalu. Tingkat pengawasan tambahan ini mengindikasikan bahwa kontrol ekspor atas produk tanah jarang kemungkinan akan menjadi kebijakan jangka panjang.
Beijing juga dikabarkan ingin memiliki kontrol atas seluruh rantai produksi tanah jarang, bukan hanya magnet, dengan melakukan pelacakan terhadap komoditas itu untuk memperkuat kontrol atas sektor ini serta memberantas penyelundupan, penambangan ilegal, dan penghindaran pajak.
Baca Juga: China Ngaku Tetap Labeli 'Mobil Ramah Lingkungan' kepada Truk Pengeruk Batu Bara
Adapun langkah ini dikhawatirkan akan semakin memperburuk ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS). Meski demikian, sebelumnya ada harapan bahwa kontrol ekspor akan dilonggarkan sebagai bagian dari kesepakatan dagang.
VIDEO: Melihat Kaldron Olimpiade Terbang Melalui Arc de Triomphe Paris2025-06-05 20:35
Cash Flow Tetap Positif, TBS Energi (TOBA) Mantapkan Langkah Menuju Bisnis Hijau2025-06-05 20:32
Saksikan RA Kartini Awards Malam Ini di Insertlive dan CNN Indonesia2025-06-05 20:29
Stop Sebelum Terlambat! Ini 7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online2025-06-05 20:27
7 Jus Buah Tinggi Kalsium yang Bagus untuk Usia 50 Tahun2025-06-05 20:25
Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%, Kemendag Digitalisasi UMKM Lewat Program 'Bedah Warung'2025-06-05 19:36
FOTO: Takjub Kelihaian Akrobatik Kelas Dunia di Mal Jakarta2025-06-05 19:16
70% Laba Tokio Marine Bukan dari Jepang Lagi2025-06-05 19:00
Imbas Awak Pesawat Tertidur 28 Menit Saat Penerbangan Kendari2025-06-05 18:35
Polisi Sidik Penambahan Tersangka Dugaan Penipuan Website Rabithah Alawiyah Palsu2025-06-05 18:15
Alasan Mengejutkan Film Vina Sebelum 7 Hari Diadukan ke Bareskrim, Bawa2025-06-05 20:26
Danantara dan INA Gandeng Eramet, Indonesia Siap Jadi Hub Baterai EV Global2025-06-05 20:24
Simak Cara Klaim JHT Tanpa Harus Menunggu Usia 56 Tahun, Catat Semua Persyaratannya2025-06-05 20:24
TPN Ganjar2025-06-05 20:03
INFOGRAFIS: Negara Asia Ini Bebas Visa untuk Paspor Indonesia2025-06-05 20:03
Kembali Meriahkan IIMS Surabaya 2025, United E2025-06-05 19:37
Medco Energi (MEDC) Amankan Kredit Jumbo Rp8 Triliun dari Bank BRI2025-06-05 19:34
FOTO: Kontes Anjing Paling Jelek di Dunia, Siapa Pemenangnya?2025-06-05 19:30
Ini 7 Makanan Mengandung Kalsium Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas2025-06-05 19:09
7 Aroma yang Bikin Bercinta Makin Menggelora, Dijamin Bergairah2025-06-05 18:11